Skenario yang sama kembali ditampilkan oleh Kepolisian Resor Belu yakni, mengisahkan tentang pelaksanaan tahapan Kampanye, tahapan pencoblosan hingga demo yang dilakukan oleh massa yang merasa tidak puas dengan pleno yang telah ditetapkan oleh KPUD karena merugikan calon mereka sehingga menuntut untuk penghitungan ulang surat suara.
Dalam adegan kampanye , terjadi penghadangan terhadap calon bupati & Wakil Bupati Malaka dari paket x oleh sekelompok orang tak dikenal sehingga calon Bupati mengalami luka akibat lemparan batu namun pasangan tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas Walpri yang bergerak cepat mengevakuasi pasangan tersebut dengan menggunakan mobil.
Dalam adegan lain, terdapat sekelompok pemuda yang sedang mabuk, menghadang kotak suara berisi surat suara yang akan diantar ke KPU oleh pengurus PPK dengan pengawalan keamanan ketat oleh anggota linmas dan anggota Polres Belu. Aksi penghadangan mobil pengangkut surat suara oleh sejumlah pemuda mabuk ini terjadi di tengah perjalanan dari PPK menuju sekretariat KPUD Malaka. Kelompok orang tersebut berhasil membawa lari kotak suara walaupun sempat terjadi perlawanan dengan petugas. Segera setelah kejadian tersebut, Kapolres Belu yang menerima laporan dari petugas di TKP, memerintahkan unit Reskrim, Intel dan Sabhara untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku dan saat itu juga pelaku berhasil ditangkap beserta barang bukti kotak suara.
Pasca penetapan hasil Pemilukada, terjadi demo yang dilakukan oleh massa yang merasa tidak puas dengan pleno yang telah ditetapkan oleh KPUD karena merugikan calon mereka sehingga menuntut untuk penghitungan ulang surat suara.
Melihat suasana yang menjurus anarkhis, Kapolres Belu perintahkan Pasukan Dalmas awal untuk menghalau massa yang berusaha masuk menuju ke kantor KPUD. Situasi gawat yang tak kunjung reda dan massa yang semakin brutal membuat Kasat Sabhara menurunkan personil dalmas lanjut yang dilengkapi peralatan dalmas, Rantis APC & AWC serta ambulance untuk bersama-sama dalmas awal menghalau massa / Bulsit yang diperankan oleh anggota Polres Belu dan beberapa anggota Polsek. Mobil water canon pun diturunkan namun massa tidak menyerah dan masih memaksa untuk masuk ke kantor KPUD. Dan setelah melalui proses pembubaran demonstran, akhirnya massa berhasil dibubarkan setelah Tim anti anarkis Brimob Atambua mengusir massa dengan melumpuhkan para pendemo yang sudah berbuat anarkis, menggunakan gas air mata dan penyemprotan dengan AWC. Tampak 3 orang pendemo berhasil di lumpuhkan petugas dan segera dilarikan ke RSUD Malaka Betun.
Demikian Skenario singkat simulasi Pengamanan Pemilukada Bupati & Wakil Bupati Kab.Malaka tahun 2015. Hadir dalam kegiatan simulasi antara lain Penjabat Bupati Malaka, Kapolres Belu AKBP RAJA SINAMBELA, SH,utusan KPUD Malaka, Panwaslu, Waka Polres Belu, Kabag Ops selaku Direktur Latihan, para Perwira Staf Polres, Para Kapolsek serta sejumlah Pejabat pemerintah daerah Malaka dan TNI.
Simulasi yang ditonton oleh ratusan masyarakat kota Betun berakhir dengan aman dan lancar.
Foto:Brigpol Fahrudin & Pengda Erwin Djaga, A.md
0 komentar:
Posting Komentar